Proses pembelajaran yang terjadi melibatkan siswa
dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari warna kulit, agama bahkan
dari tingkat kemampuan berpikir dan gaya belajar mereka. Untuk itu seorang guru
harus pandai melihat perbedaan-perbedaan karakterisitik di setiap melakukan
proses belajar mengajar.
Pembelajaran kooperatif dapat menguntungkan bagi
siswa yang tingkat kemampuan rendah ataupun berprestasi rendah begitupun yang
tingkat kemampuan tinggi atau berprestasi tinggi yang mengerjakan tugas
akedemik bersama-sama. Mereka atau siswa yang berprestasi tinggi mengajari
teman-temannya yang berprestasi yang lebih rendah, sehingga memberikan bantuan
khusus dari sesama teman yang memiliki minat dan bahasa berorientasi kaum muda
yang sama. Dalam prosesnya, mereka yang berprestasi lebih tinggi juga
memperoleh hasil secara akademik karena bertindak sebagai tutor menuntut untuk
berpikir lebih mendalam tentang hubungan di antara berbagai ide dalam subjek
tertentu.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Kegiatan
pembelajar
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajar Pembelajar menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi pebelajar belajar
Fase 2
Menyajikan informasi Pembelajar
menyajikan informasi kepada pebelajar baik dengan peragaan atau teks
Fase 3
Mengorganisasikan pebelajar ke dalam
kelompok-kelompok belajar Pembelajar
menjelaskan kepada pebelajar bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien
Fase 4
Membantu kerja kelompok dalam belajar Pembelajar membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas.
Fase 5
Mengetes materi Pembelajar
memberi tes materi pelajaran, atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan
mereka
Fase 6
Memberikan penghargaan Pembelajar
memberikan cara-cara untuk menghargai baik penghargaan atas tingginya upaya
kerjasama dalam proses belajar kelompok, maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah
bahwa di samping membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan
yang lebih baik di antara siswa, juga membantu siswa dalam pembelajaran
akademis. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan
pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar