I.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari pembuatan preparat rentang jaringan subkutan dari hewan ayam Gallus gallus domesticus ini adalah
untuk mengetahui struktur suatu organ yang tipis atau organ yang hanya dibangun
dari jaringan pengikat saja.
II.
METODOLOGI
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Gunting/cutter
- Jarum
pentul
- Sonde
- Kaca penutup
- Kaca benda
- Seperangkat peralatan untuk proses fiksasi dan pewarnaan
- Mikroskop
- Papan parafin
3.1.2 Bahan
- Ayam
Gallus gallus domesticus (lapisan bawah kulit
yang mengkilat/sub kutan)
- Aquadest
- Alkohol
70%,70%,80%,100%
- Larutan
pewarna haemotoxylin
- Larutan
pewarna eosin
- Xylol
- Enthelen
3.2 Prosedur Kerja
- Melakukan
pembedahan terhadap ayam Gallus gallus domesticus
- Mengambil
lapisan sub kutan, kemudian merentangkannya pada kaca benda kemudian
mengeringkannya
- Menetesi
dengan alkohol 70% selama 10 menit
- Menetesi
dengan aquadest selama 10 menit
- Mewarnai
dengan haemotoxylin selama 20 menit
- Mencuci
atau menetesi dengan aquadest selama 10 menit
- Mewarnai
dengan eosin (pewarnaan inti) selama 30 menit
- Mendehidrasi
dengan alkohol 70%, 80%,100% selama 10 menit
- Mendealkoholisasi dengan campuran alcohol:xylol, 3:1,1:1,1:3
selam 10 menit
- Menetesi dengan xylol murni I selama 10 menit
- Menetesi dengan xylol murni II langsung diberi enthellen kemudian ditutup.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada
praktikum mikroteknik kali ini kita membuat preparat rentang dari jaringan
subkutan yang didapat dari lapisan mengkilat bawah kulit ayam. Lapisan ini
terletak tepat di bawah lapisan epidermis.
Metode
rentang (spread) adalah suatu metode sediaan dengan cara merentangkan suatu
jaringan pada gelas benda sedemikian rupa sehingga dapat diamati di bawah
mikroskop. Pada umumnya jaringan-jaringan yang dapat dibuat preparat rentang
adalah jaringan-jaringan yang tipis, misalnya mesenterium (Anonymous, 2011).
Menurut
M. C. Manus (1969), jaringan-jaringan yang tipis tersebut dapat diamati secara
langsung di bawah mikroskop tanpa menggunakan pewarnaan dan juga tanpa fiksasi
terlebih dahulu. Akan tetapi, pembuatan preparat rentang yang demikian tidak
akan bertahan lama karena jaringan tidak difiksasi terlebih dahulu. Selain itu,
jaringan juga akan mudah rusak. Zat warna yang dapat digunakan dalam membuat
preparat ini antara lain hematoxilin, eosin, dan methylen blue (Handari, 1983).
Namun
pada praktikum, kita hanya menggunakan pewarnaan eosin dan hematoxilin saja. Pewarna
hematoxilin dengan pelarut aquades sangat baik digunakan untuk mewarnai inti
yang akan berwarna biru. Pewarna eosin dengan pelarut alcohol 70% sangat baik
untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah (Handari, 1983).
Berdasarkan hasil preparat yang telah dibuat yaitu
preparat rentang jaringan subkutan ayam Gallus
gallus domesticus dengan menggunakan metode rentang (Spread) menggunakan
pewarnaan ganda yaitu hematoxilin dan eosin, dapat diketahui bahwa preparat
terlihat cukup jelas. Dari foto preparat yang telah didapat, dapat diketahui
bahwa pada jaringan subkutan ini kita dapat mengamati 2 hal yaitu serabut
kolagen dan serabut elastis. Serabut kolagen adalah serabut yang terbentuk dari protein kolagen dan merupakan jenis
protein yang paling banyak terdapat ditubuh. Sabut kolagen tersebut tidak
tampak jelas karena sangat tipis dan index biasnya sama dengan bahan dasar. Sedangkan
untuk serabut elastis merupakan suatu serabut yang sabut-sabut elastisnya kelihatan
jelas dan lebih tebal. Bahan yang menyusun serabut elastis adalah protein
elastin yang bersifat sangat tahan terhadap pengaruh kimia.
Serabut
kolagen terbentuk dari protein kolagen yang merupakan jenis protein paling
banyak terdapat dalam tubuh. Diameternya antara 1 µm – 12 µm dengan rata-rata
sebesar eritrosit (7,7 µm). Serabut kolagen terdiri dari gabungan
serabut-serabut yang lebih halus berdiameter 0,3 µm – 0,5 µm yang disebut
fibril. Dalam keadaan segar serabut kolagen berwarna putih, oleh karena itu
dinamakan pula sebagai serabut putih. Serabut kolagen tahan terhadap tekanan
ataupun tarikan, tetapi tidak bersifat lentur. Dengan pewarnaan HE akan
terwarna merah muda atau merah (Anonymous, 2010).
Serabut
elastis tersusun oleh protein elastin yang bersifat sangat tahan terhadap
pengaruh kimia. Dalam keadaan segar serabut ini berwarna kuning. Serabut elastis
bersifat kenyal dan elastik. Dengan pewarnaan HE tampak lebih merah jika
dibandingkan dengan serabut kolagen. Serabutnya tipis dan panjang dengan
ketebalan kurang dari 1 µm sampai beberapa mikron (Anonymous, 2010)
Preparat
jaringan subkutan ini memiliki komposisi yang tepat dikarenakan pewarnaan
terlihat jelas dan tidak terlalu pekat. Hal ini dipengaruhi oleh tebal tipisnya
jaringan yang direntangkan dan juga pada proses perentangan yang membutuhkan
ketrampilan dan kesabaran.
V.
KESIMPULAN
1.
Pada preparat jaringan subkutan ayam Gallus gallus domesticus terlihat dua
hal yang bisa diamati yaitu serabut kolagen dan serabut elastis.
2.
Hal-hal yang mempengaruhi baik buruknya
hasil preparat rentang pada jaringan subkutan ini yaitu tebal tipisnya jaringan
yang direntangkan dan juga pada proses perentangan yang membutuhkan ketrampilan
dan kesabaran.
VI.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous. 2010. Jaringan
Pengikat. (Online) (http://blogs.unpad.ac.id/histologi/2010/07/18/2-jaringan-pengikat/)
diakses 22 April 2012.
Anonymous. 2011. Jaringan
Ikat Longgar. (Online) (https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTT5VjckTUzOCILlSHu6Xi-S8kWLHlANBj9xDqQV9nmMk0KHSgJNr_EfXVufQE65YL2dsKAo-uqegb3Yws67i3eVlNFSih7cVIINTSOvkZ_TY0S6aVrAZxMN33zWzORa1GW5ztgTnE0Wc/s320/Jar+ikat+longgar.JPG)
diakse 25 April 2012.
Anonymous. 2011. Laporan
Rentang Mesentrium. (Online)
(http://biologidanpengetahuan.blogspot.com/2011/12/laporan-rentang-mesenterium-tikus.html)
diakses 22 April 2012.
Anonymous. 2012. Ayam Kampung. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_kampung
) diakses 20 April 2012.
Handari, S. Suntoro. 1983. Metode Pewarnaan.
Bhatara Karya Aksara : Jakarta.
Wahyuni, Sri. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik.
Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang : Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar