Dengan
dibangunnya pembangkit listrik tenaga air di Niagara Falls pada tahun 1890,
maka industri menjadi berkembang pesat di daerah tersebut. William T. Love pada
tahun 1892 merencanakan membuat sebuah kanal yang akan dapat menghubungkan
bagian hulu dan hilir sungai Niagara, sepanjang sekitar 7 mil. Direncanakan
bahwa di sekitar kanal tersebut akan dibangun kawasan industri dan pemukiman
untuk memanfaatkan tenaga listrik yang ada. Pembangunan dimulai tahun 1893.
Namun pembangunan kanal tersebut tidak dilanjutkan, dan menyisakan dua bagian
yang tidak terhubungkan, masing-masing sepanjang seperempat mil.
Niagara Falls
menjadi pusat industri, khususnya industri kimia. Produk kimia yang dihasilkan
antara lain adalah natrium hidroksida, yang merupakan produk elektrolisa
natrium khlorida. Elektrolisa ini juga menghasilkan produk samping (by-product)
yang tidak diinginkan yaitu khlor, yang terproduksi dalam jumlah besar.
Pengembangan penelitian menghasilkan alternatif pemanfaatan produk samping ini
menjadi bahan organik berkhlor seperti plastik, pestisida dan hasil industri
antara lainnya. Pada saat itu fihak pemerintah dan industri belum mengetahui
akibat samping dari produk ini. Belum seorangpun yang menyadari bahwa keuntungan
dari pestisida seperti DDT, endrin atau dari bahan organik berklor lainnya
seperti pelarut berkhlor akan mendatangkan masalah bagi lingkungan di kemudian
hari.
Tahun 1930-an,
Hooker Chemical and Plastic Corporation yang memproduksi bahan kimia di
daerah tersebut mulai mengurug limbahnya pada bagian utara Love Canal
yang belum terselesaikan. Sampai tahun 1947 dapat dikatakan daerah tersebut
menjadi lahan pengurugan beragam jenis limbah terutama dari industri, termasuk
pula abu sisa pembakaran dari kota. Bahkan Angkatan Darat Amerika Serikat juga
mengurug sejumlah besar residu senjata biologis walaupun secara resmi fihak
Pentagon menolak tuduhan tersebut. Tahun 1952 kanal tersebut ditutup oleh
Hooker Chemical. Tahun 1953 fihak kotamadya meminta Hooker Chemical untuk
menjual sebagian lahan kanal tersebut untuk pembangunan sekolah baru. Fihak
Hooker menjual sebagian kanal tersebut ke pengelola kota hanya seharga US $ 1.
Sekolah
kemudian dibangun berdampingan dengan daerah yang sebelumnya adalah pengurug
limbah industri. Sebagian dari lahan tersebut dijadikan taman bermain. Sering
dijumpai anak-anak bergembira menemukan residu fosfor yang dapat menimbulkan
bunga api bila dilemparkan ke permukaan yang berbatu. Pada tahun 1958 tiga
anakanak mengalami luka bakar akibat terpapar dengan residu yang muncul ke
permukaan. Seorang keluarga di dekat Love Canal melahirkan anak dengan cacat
fisik dan mental, tetapi hal ini dianggap alamiah. Pada suatu pagi di tahun
1974, satu keluarga mendapatkan kolam renang mereka menjadi lebih tinggi
sekitar 60 cm. Ketika kolam ini dibongkar, maka galiannya langsung terisi air
tanah berwarna kuning, biru dan ungu, dengan sifat yang sangat tajam, yang
dapat menghanguskan akar pohon sekitarnya.
Tahun 1959
sebuah keluarga lain mendapat masalah di lantai bawahnya (basement)
dengan adanya lumpur hitam yang masuk ke dalamnya. Segala upaya dicoba untuk
menghentikannya. Akhirnya mereka membuat lobang untuk mengetahui apa yang
terdapat di balik tembok. Sejumlah besar cairan hitam masuk memenuhi ruangan.
Sejak saat itu, masalah Love Canal mulai diketahui dan diperhatikan. Delapan
bulan setelah kejadian kolam renang di atas, dilakukan pengambilan sampel udara
di beberapa basement rumah di daerah tersebut. Hasilnya adalah bahwa
udara di daerah tersebut mengandung bahan-bahan toksik yang berada di atas
ambang threshold-limit value (TLV).
Survai
kesehatan juga dimulai dan dijumpai bahwa keguguran spontan ternyata 250 kali
lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Sampel darah yang diambil juga
menunjukkan indikasi adanya kerusakan hati yang meningkat. Kelahiran cacat
fisik dan mental juga sering dijumpai. Disamping itu, senyawa-senyawa toksik
berhalogen terdeteksi pada sistem penyaluran air buangan kota. Analisa lebih
lanjut menemukan bahwa cemaran kimia dalam konsentrasi tinggi telah mencemari
air tanah, termasuk diantaranya 11 jenis cemaran penyebab kanker seperti benzene,
chloform dan trichloroethylene. Hooker Chemical akhirnya
mengeluarkan pernyataan bahwa sekitar 22.000 ton limbah kimia, diantaranya 200
ton trichlorophenol, telah diurug di lahan-urug tersebut.
Mulai tahun
1976, sejumlah limbah kimia mulai muncul di halaman beberapa rumah. Keluhan
mereka pada fihak pemerintah kota tidak ditanggapi, agaknya mereka tidak ingin
mengganggu kegiatan Hooker yang telah mempekerjakan sekitar 3000 penduduk
setempat, dan yang sedang merencanakan membangun pusat kegiatan senilai US $ 17
juta. Akhirnya pada tahun 1977 fihak pemerintah kota mengakui adanya masalah
ini, namun tetap tidak ingin menentukan yang bertanggungjawab. Mereka
menganggap bahwa masalah ini bukanlah suatu krisis yang besar. Pendapat ini
tetap berlangsung sampai pemerintah negara bagian mulai ikut campur.
Pemerintah
negara bagian memerintahkan komisi kesehatan melakukan penelitian, dan
memerintahkan memagari sekeliling lahan serta memberikan ventilasi pada basement
yang tercemar. Berdasarkan pertemuan dengan penduduk setempat, maka diputuskan
penutupan sekolah dan pengungsian anak-anak dan wanita yang sedang hamil yang
tinggal berdekatan dengan kanal. Namun dibutuhkan dana untuk melaksanakan
kegiatan ini. Dengan bantuan USEPA, 237 keluarga akhirnya diungsikan.
Sebagian besar
dari anggota keluarga ini secara rutin mengalami gangguan fisik seperti
iritasi, sakit kepala, cepat lelah, susah tidur dan diantaranya juga cacat
mental. Peraturan pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian adalah
menghentikan sama sekali pelindian yang tidak terkendali, mencegah kemungkinan
pelindian di masa datang dan menutup kanal. Suatu recana perbaikan dan penyembuhan
(remedial) mulai dirancang, diantaranya pembuatan drainase untuk
mengalirkan lindi dan memompanya ke suatu tangki pengumpul untuk kemudian
diolah sebelum dialirkan kembali pada sistem penyaluran air buangan kota.
Kanal tersebut
juga ditutup setebal 2,5 meter tanah kedap untuk menghindari masuknya air dari
luar. Kegiatan remediasi tersebut dianggap terlalu lambat oleh penduduk
sekitarnya, walaupun pemerintah negara bagian mengajukan tuntutan denda pada
Hooker Chemical sebesar US$ 635 juta. Mereka menginginkan kompensasi yang lebih
dari itu. Studi pada tahun 1980 mengemukakan adanya bukti kerusakan khromosom
pada penduduk, sehingga Pemerintahan Carter pada saat itu memerintahkan
evakuasi sekitar 700 keluarga lagi, tetapi pemerintah negara bagian menolak sampai
adanya kejelasan kompensasi bagi penduduk. Dari sudut teknik, Hooker
mengemukakan bahwa teknologi yang mereka gunakan adalah sesuai dengan peraturan
yang berlaku, yang tetap digunakan oleh Pemerintahan Carter. Namun akhirnya
dicapai kesepakatan di pengadilan antara 1345 penduduk dengan Occidental
Petroleum, induk perusahaan Hooker Chemical.
Kasus Love
Canal menyebabkan adanya perbaikan dan pengetatan peraturanperaturan yang
berlaku di Amerika Serikat dalam menangani limbah B3, karena ternyata bukan hanya
lahan ini saja yang secara peraturan sebetulnya telah sesuai dengan yang
berlaku. Kegiatan remediasi lahan yang terkontaminasi akhirnya menjadi salah
satu program yang digalakkan di Amerika Serikat bagi lahan yang tercemar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar