Pada
tahun 1932, Chisso Chemical Corporation membuka pabrik pupuk kimia di Minamata (terletak
di pulau Kyushu, Jepang Selatan). Penduduk di sekitarnya adalah nelayan atau
petani. Chisso mempekerjakan penduduk setempat (sekitar 1/3 tenaga pekerjanya),
sehingga tidak menimbulkan masalah sosial pada awal pendiriannya. Kasus
Minamata ini terkenal di dunia bila membicarakan masalah industri, limbah dan kesehatan
masyarakat, yang terungkap setelah sekitar 600 ton merkuri, yang digunakan
sebagai katalis dalam prosesnya, dibuang secara bertahap sekitar 45 tahun.
Merkuri
didapat di alam, merupakan logam warna putih-perak, termasuk logam berat, dan
berada fasa cair pada suhu biasa, dan biasanya digunakan sebagai katalis. Pada tahun
1714 Gabriel Fahrenheit menggunakan merkuri ini untuk termometer. Mikroorganisme
dalam air mengkonversi logam ini menjadi methylmercure, dengan prakiraan 70 -
100 tahun akan persistan di alam. Merkuri alamiah dapat dievakuasi oleh tubuh
manusia secepatnya melalui urin, sedang mercuri organik bersifat biokumulasi, yang
dapat menyerang syaraf dan otak.
Sinyal
pertama kasus ini datang pada tahun 1950, yaitu sejumlah ikan mati tanpa diketahui
sebabnya. Tahun 1952 timbul penyakit aneh pada kucing yang kadangkala berakhir
dengan kematian. Antara tahun 1953 - 1956 gejala yang dikenal sebagai "kucing
menari" ditemui pula pada manusia. Beberapa diantaranya meninggal dunia. Tetapi
Chisso pada awalnya belum dicurigai sebagai penyebab, hanya diketahui bahwa korban
mengalami keracunan akibat memakan ikan yang berasal dari laut sekitar pabrik
itu. Chisso kemudian mengeluarkan daftar bahan yang digunakan dalam pabriknya,
tetapi tidak tercantum merkuri dalam daftar tersebut, walaupun diketahui bahwa
merkuri digunakan sebagai katalis proses dari pabrik tersebut. Penelitian penyebab
penyakit tersebut secara intensif dilakukan oleh pemerintah.
Asosiasi industri kimia Jepang juga membantu Chisso dalam melacak masalah ini dengan melakukan penelitian-penelitian, tetapi tidak mendapatkan hasil memuaskan.
Asosiasi industri kimia Jepang juga membantu Chisso dalam melacak masalah ini dengan melakukan penelitian-penelitian, tetapi tidak mendapatkan hasil memuaskan.
Pencemaran
mercuri tetap berlanjut. Kasus penyakit ini juga terus berlanjut, dan terutama
menyerang anak-anak. Tahun 1956 masyarakat sekitarnya mengadakan aksi menentang
keberadaan Chisso. Chisso memberikan santunan pada korban dan yang meninggal,
tanpa mengetahui penyebab masalah ini. Kasus ini lama kelamaan terungkap,
karena korban umumnya mengandung merkuri yang berlebihan pada tubuhnya. Tahun
1976 sekitar 120 penduduk Minamata meninggal karena keracunan merkuri dan 800
orang menderita sakit. Tahun 1978, 8100 penduduk mengklaim hal ini, dan 1500
diantaranya yang diperiksa diketahui keracunan merkuri. Akhirnya pembuangan
merkuri dihentikan dengan ditutupnya pabrik tersebut, dan pemerintah menyatakan
bahwa Chisso adalah penanggung jawab penyakit yang berjangkit di Minamata. 22
Maret 1979 dua pemimpin Chisso , yang pada saat itu telah berumur 77 tahun dan
68 tahun, dihukum masing-masing 2 tahun dan 3 tahun penjara. Disamping itu,
korban kasus ini menerima santunan yang dibebankan pada Chisso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar